Laman

Senin, 18 Agustus 2014

Ini adalah cerita gue yang mungkin sedikit ga nyambung :" tapi semoga bisa terwujud, amiiin ~

Angan – Angan
Karya : Muhammad Fikri Haikal
            Disuatu hari dimana aku sedang sekolah aku memandangi seluruh sekolah, teman -teman ku, dan juga guru - guru ku, disaat itu aku terfikirkan akan jadi apa aku ini nanti?, lalu aku pun berfikir aku akan menjadi seseorang yang melebihi ayahku dan tentunya membanggakan kedua orang tua ku, karena ayahku tidak tercapai menjadi pilot maka aku pun bercita – cita, aku akan menjadi pilot untuk mencapai keinginan ayaku yang tidak tercapai. Aku pun berpikir bagaimanakah aku bisa menjadi pilot? Bisakah aku jadi pilot? Aku pun berpikir kalau aku harus belajar lebih giat dan terus mengejar prestasi.
            Selulus dari SMA aku pun langsung mendaftarkan diriku ke STPI dan mengikuti segala tes yang ada disana. Berbagai macam tes aku laksanakan, memang sulit tetapi aku harus tetap optimis kalau aku akan bisa lolos masuk ke STPI dengan tes-tes yang menyulitkan ini.
            Beberapa minggu kemudian pengemuman pun sudah muncul, lalu aku melihat hasil tes tersebut dan betapa senang nya kalau ternyata aku pun lolos ke STPI dengan jurusan pilot/penerbangan. Aku pun mengikuti kuliah ku dengan serius dan konsen mengejar cita-cita ku dengan beberapa langkah lagi.
            Tiga tahun enam bulan pun berlangsung, aku pun selesaii di perguruan tinggi tersebut setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut aku pun langsung mendaftarkan diriku sebagai pilot Garuda Indonesia karena banyak orang bilang kalau masuk Garuda Indonesia itu sulit tapi aku harus mencoba dan tak gampang menyerah karena ini lah cita-cita ayah ku dan cita-cita ku yang sangat aku dambakan. Lalu aku pun mengikuti pendaftaran dan ternyata aku pun bisa lolos masuk sebagai pilot di Garuda Indonesia betapa senangnya diri ku.
            Aku pun menjumpai penerbangan pertama ku yaitu menuju Bangkok, dan aku berpikir “wah tak sangka aku sekarang dapat duduk dikursi cockpit pesawat ini yaitu pesawat Garuda Indonesia” betapa senangnya diriku karena cita-cita ayahku sudah tercapai.
            Setelah beberapa tahun aku menjadi pilot, aku pun terfikir kan bahwa jikalau aku ingin menjadi orang sukses aku harus mempunyai bisnis untuk menyuplai keuangan ku didepan nanti aku pun bertemu teman ku dia bekerja di tempat usaha pembuatan kursi pesawat, disaat itu aku langsung terfikirkan untuk belajar bagaimana kalo aku membuka usaha pembuatan kursi pesawat tersebut. Lalu aku pun mengumpulkan modal dan informasi sebanyak-banyak nya tentang usaha tersebut, disaat semua sudah terkumpulkan aku pun langsung mencoba membangun usaha tersebut dengan membuaat tempat pabriknya, alat-alat pembuatannya, bahan-bahannya dan juga pekerja yang akan membantu usaha ku menjadi lancar. Dan usaha ini akuu pegang percaya kan kepada teman ku yang bekerja di tempat pembuatan kursi karena dia lah yang berpengalaman dan dapat mengajarkan kesemua pekerja-pekerja ku yang akan ikut kerja di usaha ku ini, karena kesibukan ku menjadi pilot aku hanya bisa mengontrol nya dari jauh tetapi sesekali akupun mengunjungi usaha tersebut. Dan detik demi detik usaha tersebut pun menjadi bangkit menjadi perusahaan yang besar karena ternyata banyak nya pemesanan yang dating dan ternyata aku butuh tempat yang lebih luas, lalu aku pun memperluas lapang kerja ku di perusahaan ku ini menjadi sangat luas, dan memperbanyak pekerja ku.

            Aku pun sangat senang dengan hasil usahaa ku yang awalnya hanya untuk mencoba membuka usaha untuk kedepannya ternyata malah menjadi perusahaan besar. Lalu aku pun meninggalkan pekerjaan utama ku karena sudah terlalu sibuk dengan perusahaan ku yang sudah mempesat ini, dan hari demi hari perusahaan ku pun menjadi semakin besaar dan luas, dan menjadi perusahaan pembuatan kursi pesawat yang terkenal di seluruh ASIA. Dan aku pun menjadi orang yang di juluki pengusaha muda karena umur ku yang masih muda dan belum menikah. Walau pun sukses tetapi semua itu ada kepurukan juga disaat aku memilih untuk meneruskan cita-citaku menjadi pilot atau melanjutkan dan memperluas usaha ku ini, itu membuat ku sangat pusing karena pilot ada lah cita-cita yang di dambakan ayahku juga, tetapii bagaimana dengan perusahaan yang sudah kubuat menjadi sangat pesat? Aku harus turun tangan karena aku tidak mau juga kalau usaha ku ini di regut oleh orang lain, dan aku sebagai pemilik usaha tersebut aku harus terus ada mengawasi seluruh pekerja-pekerja ku, dan karena itu aku lebih memilih untuk meninggalkan pekerjaan utama ku menjadi pilot, sehingga aku pun hidup bahagia menjadi pengusaha muda yang terkenal.

...................................................................................................................................................
yaahh ini adalah cerita tentang angan-angan atau bisa dibilang adalah mimpii yang belum terwujud, dan semoga angan" atau mimpi ini dapat terwujud, amiin o:) "semua manusia berhak mempunyai mimpi karena kesuksesan bisa saja berawal dari mimpi"  saya muhammad fikri haikal, terimakasih sudah nge view positng saya kali ini, bila ada kekurangan atau keanehan yang menggajal mohon dimaklum, thanks for view my post guys.

Kamis, 25 Juli 2013

Zat-zat Yang Terdapat Dalam Kosmetik

Kebanyakan dari kita menggunakan beberapa jenis kosmetik atau produk perawatan kulit secara rutin. Anda mungkin akan terkejut jika mengetahui jika lebih dari 90 persen kosmetik setidaknya mengandung satu atau beberapa bahan kimia dan sintetis yang bias menyebabkan kelainan kulit, bahkan kanker.
1. Diethanolamine (DEA) bisa ditemukan dalam produk lotion, sabun dan shampoo. Zat kimia ini tidak berbahaya. Akan tetapi, jika dikombinasikan dengan bahan lainnya, DEA dapat menjelma sebagai karsinogen yang disebut nitrosodiethanolamine (NDEA). NDEA dapat diserap dengan mudah oleh kulit.
2. Parabens pada umumnya dikenal sebagai metil, propil, ethylparaben atau butylparaben. Beberapa laporan menyebutkan bahwa zat tersebut memberikan resiko kanker payudara. Sebuah studi yang dilakukan FDA menyatakan bahwa paraben memang tidak berbahaya pada tingkat pemakaian yang sangat kecil. Tapi, dengan ribuan dan ribuan produk yang mengandung paraben, kemungkinan besar parabens akan mengancam kesehatan dan hidup Anda.
3. Formaldehyde yang juga dikenal sebagai DMDM hydantoin diazolidinyl urea, Imidazalidol urea Sodium hydroxymethylglycinate, N-(Hydroxymethyl) glycine, monosodium salt, and quaternium-15, adalah bahan umum yang digunakan dalam sejumlah produk kecantikan. Beberapa dari mereka yang digunakan sebagai pengawet alternatif untuk Paraben. Formaldehida telah dikategorikan sebagai karsinogen sejak pertengahan tahun 2004. Juga diketahui sebagai penyebab iritasi tenggorokan, mata, hidung, kanker dan asma.
4. Fenilendiamin (PPD) sering digunakan dalam pewarna kosmetik. Meskipun PPD tidak disetujui untuk produk yang datang dalam kontak dengan kulit, pewarna rambut biasanya akan di dahi atau telinga dan Anda meninggalkannya selama minimal 25 menit.
5. Phthalates terutama dipakai dalam cat kuku. Zat ini menjadi topik hangat karena diduga mengganggu sistem endokrin yang dapat menyebabkan efek samping pada reproduksi dan neurologis pria dan wanita.
6. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) banyak digunakan dalam sabun dan shampoo. SLS dan SLES menyebabkan iritasi kulit, mata, kulit kepala. Juga menyebabkan pembengkakan wajah, tangan dan lengan. Ada juga laporan yang menyebutkan bahwa keduanya mengakibatkan rambut kusut.
7. Petrolatum sering digunakan dalam industri kosmetik karena harganya murah. Namun, beberapa fakta mengatakan bahwa petrolatum dapat menimbulkan jerawat dan penuaan dini. Selain itu juga menyebabkan kekebalan terhadap kontaminasi rendah menurun.
8. Triclosan merupakan bahan aktif yang terdapat di hampir semua sabun antibakteri cair, pasta gigi, perawatan jerawat dan deodoran. Triclosan terakumulasi di dalam lemak dan dapat berkembang biak dalam tubuh manusia dan hewan. Efek negatifnya adalah dapat menyebabkan disfungsi tiroid dan bereaksi dengan klorin.
9. Toluena, zat pelarut yang digunakan dalam pembuatan cat, bahan kimia, farmasi, karet dan cat kuku. Toluena adalah racun bagi sistem saraf dan pernapasan dalam sehingga dapat menyebabkan Anda menderita vertigo dan sakit kepala. Juga didugabias menyebabkan keguguran dan bayi lahir.
10. Fragrance terdapat pada tabir surya, perawatan tubuh dan kulit, shampoo dan beberapa produk bayi. Zat ini mengandung banyak senyawa yang bersifat karsinogenik atau beracun. Gejala-gejala akibat gangguan fragrance di antaranya sakit kepala, pusing, ruam, perubahan warna kulit, batuk, muntah, iritasi kulit dan alergi.
11. Trietanolamina (TEA) digunakan untuk menyeimbangkan PH dan merupakan bahan kosmetik untuk melembutkan kulit. TEA diserap tubuh melalui kulit dan sebagai hasilnya bisa menjadi racun. Tanda-tandanya adalah alergi, rambut dan kulit kering, mata merah dan iritasi
12. Hydroquinone adalah bahan pencerah kulit yang ilegal di Jepang, Australia, dan Eropa. Bahan kimia ini diperbolehkan dalam produk perawatan pribadi di Amerika Serikat dengan konsentrasi maksimum 2 persen. Hydroquinone digunakan dalam krim pemutih kulit. Efeknya, selain mengurangi melanin, juga dapat meningkatkan penetrasi UVA dan UVB pada kulit.
13. BHA (butil hydroxyanisole) dan BHT (butil hidroksitoluen) dapat ditemukan dalam produk tabir surya dan lipstik. Anda juga dapat menemukannya pada beberapa makanan. Keduanya merupakan zat beracun bagi hati, menurunkan kekebalan tubuh, mengganggu pernapasan dan sistem saraf.
14. Talc hadir dalam kosmetik sehari-hari seperti rouge dan bedak bayi. US Department of Health’s National Institutes of Health (NIH) telah mendorong mengklasifikasikannya sebagai karsinogen, tetapi usaha mereka up to date telah gagal.
15. Partikelnano adalah bahan yang ditambahkan pada bronzers, eye shadow, tabir surya dan lotion. Zat ini bisa meresap ke dalam aliran darah. Dan… dapat mengakibatkan buruknya respon inflamasi, stres oksidatif dan kerusakan sel
16.Petroleum atau minyak mineral. Anda bisa menemukannya pada produk parfum. Ini sebenarnya produk sampingan dari penyulingan bensin. Zat ini dapat menyimbat pori-pori dan menurunkan fungsi paru-paru.
17. Propylene glycol. Zat ini ditemukan pada deterjen, pelarut, dan sebagainya. Propylene glycol yang mengendap di tubuh bisa mengiritasi kulit, sakit kepala, dan masalah kesehatan lainnya.
18. Anti Bakteri, Antibakteri seperti triclosan banyak sekali digunakan pada berbagai macam produk seperti sabun, deodoran, pasta gigi, dll. Anda perlu berhati-hati dalam menggunakannya karena sifatnya yang mudah diserap oleh kulit dan diketahui beracun atau karsinogenik di alam. Penelitian menunjukkan bahwa antibakteri dapat mengganggu fungsi testosteron pada sel dan dapat merusak beberapa bakteri yang baik, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi tertentu
19.Butil Asetat, Butil asetat merupakan bahan yang biasa digunakan dalam penghalus kuku dan poles kuku. Penggunaan butil asetat yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan retak atau kulit kering. Selain itu, terlalu banyak menghirup uap butyl asetat dapat menyebabkan pusing atau ngantuk.
20. Kationik Surfaktan, Kationik Surfaktan adalah bahan kimia yang digunakan dalam Conditioner rambut atau pelunak yang memiliki muatan listrik positif. Ketika digunakan secara teratur, Kationik Surfaktan dapat merusak rambut dan membuat mereka kering dan rapuh. Alih-alih mendapatkan rambut indah, rambut akan menjadi rusak apabila terlalu sering digunakan.
21. Coal Tar, Coal Tar (tar batubara) merupakan bahan kimia berbahaya lainnya yang umum digunakan di banyak-ketombe dan krim anti anti-gatal. Ditemukan bahwa bahan kimia ini bersifat carcinogenic ketika masuk di bawah kulit.
22. Talc, Talc merupakan bahan kimia beracun yang digunakan dalam kosmetik seperti eye shadow, blush, deodoran, sabun, dll untuk menyerap kelembaban. Zat bersifat sebagai karsinogen manusia dan juga diketahui menyebabkan kanker ovarium dan tumor paru-paru.

Bahaya Zat ‘MEA’ di Dalam Kosmetik
Menjaga penampilan merupakan merupakan sebuah keharusan di masyarakat modern ini. Terutama para kaum wanita. Biasanya, agar mereka tampil cantik dan menarik. Mereka tak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk melakukan perawatan. Banyaknya salon atau rumah-rumah kecantikan juga tentu menjadi salah satu jadi trendnya dimana seseorang tiap bulannya harus melakukan perawatan agar kaum wanita ini bisa tampil lebih percaya diri. Sebenarnya melakukan perawatan kecantikan ini sah-sah saja. Asal bahan-bahan untuk anda melakukan perawatan termasuk kosmetik dam perawatan kecantikan lainnya terbebas dari zat berbahaya. Zat berbahaya ini biasanya ada terkandung didalam kosmetik yang anda gunakan, contoh ada zat MEA (Monoethanolamine), Polietilen Glikol, dan zat-zat berbahaya lainnya yang jika digunakan untuk tubuh memiliki efet negatif.
Menurut Perkumpulan Ahli Dermatologi, di beberapa negara Eropa dan Amerika. Salah satu contoh kosmetik yang sering memakai bahan-bahan berbahaya ini adalah produk-produk perawatan kulit. Produk tersebut biasanya memiliki campuran bermacam-macam bahan. Untuk itu, anda sebagai konsumen harus memperhatikan komposisi seperti bahan anti mikroba, bahan anti oksidan, bahan aktif, bahan pengawet, parfum, serta zat warna. Salah satu produsen kosmetik ternama di Inggris ,menyebutkan bahwa setiap harinya kaum perempuan terpapar 515 bahan kimia dari berbagai produk kecantikan.  Bahan kimia tersebut biasanya adalah bahan dasar untuk produk-produk kecantikan seperti pembersih ,pelembab kulit, perawatan rambut, dan beberapa produk kecantikan lainnya.
Yang perlu anda sadari bahwa bahan bahan tersebut tidak hanya merusak kulit anda tetapi juga akan menganggu kesehatan anda jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa diantaranya malah dapat digolongkan sebagai bahan karsinogenik (zat yang bisa menyebabkan kanker) dan digunakan oleh perusahaan kosmetik karena bahan tersebut relatif murah.
Salah satu bahan kimia yang akan kami bahas disini adalah yang bernama MEA atau bisa disebut juga Monoethanolamine. Menurut wikipedia, MEA ini adalah senyawa organik dari golongan amina primer, sekaligus merupakan golongan alkohol primer. Tidak seperti senyawa amina lainnya, etanolamina lebih bersifat basa meskipun lemah. Zat berbahaya yang satu ini biasanya terdapat di produk perawatan kulit dan produk kosmetik. Seperti contoh Gelembung Sabun, body washes, sampo, sabun and dan pembersih facial.
Efek dari bahan kimia ini adalah Jika anda menggunakan kosmetik yang terdapat kandungan MEA, gejala yang biasa terjadi adalah reaksi alergi atau bisa juga gatal-gatal di kulit. Dan jika zat ini terus menerus masuk ke tubuh kita, dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker hati dan kanker ginjal.

Kalo ada yg salah" atau ada yg kurang tolong diperbaikin yaa, maaf... 
For : My Group.





Kamis, 21 Februari 2013

Strategi Atasi Kecemasan UN

Masalah yang dihadapi para siswa mendekati ujian nasional (UN) adalah rasa cemas dan takut tidak lulus.  Sebagai contoh survei terhadap 292 peserta UN di SMAN 7 Bandarlampung pada Januari 2012, hasilnya diketahui 47% di antaranya menyatakan khawatir, takut, dan merasa cemas tidak dapat memenuhi harapan orang tua serta sekolah untuk dapat  lulus dengan nilai tinggi. Kemudian hanya 53% yang  memiliki rasa percaya diri  dan siap menghadapinya. 
    DATA wawancara dan observasi  tersebut menunjukkan 22 % siswa cemas karena soalnya terdiri dari 5 paket soal,  11% siswa cemas karena grade kelulusannya  tiap tahun meningkat  serta  takut salah  dalam menggunakan lembar jawab komputer. Sedangkan, 14 % lainnya faktor nonteknis seperti kondisi dan situasi waktu tes, tekanan dari orang tua, sekolah, dan lingkungan yang menuntut mereka untuk lulus dengan baik.
    Kondisi rasa cemas dan takut selalu terjadi pada setiap tahun mendekati UN. Praktik pengalaman tahun lalu, setelah berbagai strategi  dilakukan rasa cemas dan takut dapat di atasi. Hal ini terbukti kelulusan siswa SMAN 7 pada 2011 program IPS dan IPA adalah 100%, peringkat  jurusan IPS  9 besar dan IPA  masuk 10 di Bandarlampung.
    Untuk Bandarlampung, kelulusan program IPA dari 46 sekolah dengan jumlah peserta UN 3.766 siswa lulus 3.765 (99,73%) dan  tidak lulus 1 siswa (0,27%%), untuk program IPS dari 52 sekolah dengan 4.267 siswa, jumlah yang  lulus 4.265 siswa (99,82%) dan tidak lulus  2  siswa (0,18%).
Kenyataannya meskipun secara regional angka kelulusan di atas 98% data-data kelulusan tahun 2011 tinggi,  rasa cemas dan takut menghadapi UN secara umum masih menghinggapi para siswa. Bahkan juga terjadi pada guru dan orang tua siswa. Gejala ini menjadi wajar jika kita sikapi secara bijak dan cerdas. Tetapi rasa cemas dan takut yang berlebihan mengarah pada panik dalam menghadapi UN dapat berdampak negatif bagi kesiapan siswa dalam pencapaian prestasi yang maksimal.
    Sebuah situs pada 2010 memuat tulisan yang menguatkan fakta, ’’Mendekati UN, ribuan siswa di sejumlah daerah di Indonesia dihinggapi rasa cemas dan takut tidak lulus UN’’. Ahmad Sudrajat, 2008 menulis, ’’UN telah menjadi sebuah figur yang menakutkan bagi para siswa SD, SMP, dan SMA. Nilai standarisasi nasional yang menentukan kelulusan siswa  setiap tahun meningkat, hal ini membuat situasi menjelang UN menjadi menegang. Banyak siswa yang merasa cemas dan ketakutan’’.
    Secara psikologis, kecemasan dan rasa takut mendekati UN merupakan gejala yang wajar terjadi. Kecemasan dapat di alami siapa dan di mana pun, termasuk juga siswa di sekolah. Kecemasan dan rasa takut ini dapat menjadi hal yang positif karena para siswa akan melakukan persiapan yang lebih optimal dan memacu untuk lebih giat belajar. Tetapi juga, jika dibiarkan dan berkepanjangan akan berdampak negatif bagi kesiapan mentalnya. Di samping itu, juga mengganggu pencapaian target kelulusan sekolah yang ditetapkan 100% dengan nilai rata-rata per mata pelajaran di atas KKM.
    Sekolah memiliki tanggung jawab dan kewajiban kelembagaan untuk mendesain dan melakukan kegiatan yang berorientasi pada upaya mengatasi kecemasan dan rasa takut yang menghinggapi para siswa dalam menghadapi UN. Sinergi dan kolaborasi yang positif dengan stakeholder pendidikan di lingkungannya dan pihak orang tua siswa harus dibangun secara efektif dan sungguh-sungguh agar hasil akhir yang dicapai dapat lebih optimal. Mengacu pada berbagai masalah dan identifikasi masalah  tersebut, masalahannya adalah bagaimana strategi mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi UN?
    UN merupakan penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil UN digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk a) pemetaan mutu program dan atau satuan pendidikan; b) dasar seleksi masuk pada jenjang pendidikan berikutnya; dan  c) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya  untuk meningkatkan mutu pendidikan (Bahan sosialisasi penyelenggaraan UN, BSNP 2012). Dari empat aspek  yang menjadi dasar pertimbangan, faktor yang terkait langsung dengan kecemasan dan rasa takut siswa adalah karena hasil UN dijadikan salah satu komponen penentuan kelulusan siswa dari program dan/satuan pendidikan.
    UN 2012 telah ditetapkan untuk dilaksanakan. Berdasarkan POS untuk tahun pelajaran 2011/2012, UN SMP/MTs dilaksanakan 23–26 April, SMA/MA 16–19 April, dan SMK 16–18 April. Artinya waktu makin dekat dan kecemasan yang terjadi pada siswa harus diminimalisasi sekolah agar rasa percaya diri siswa bertambah dan berdampak positif. Kenyataan ini tidak dapat kita hindari dan merupakan kondisi normal terjadi dalam kehidupan manusia. Masalahnya apakah kita dapat atau tidak mengoordinasikan agar kecemasan menjadi titik kekuatan keberhasilan UN. Pengalaman tahun 2011 dalam mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi UN dapat dijadikan rujukan dengan catatan harus ada pengembangan, perbaikan, dan penyempurnaan program agar hasil lebih optimal.
    Kecemasan merupakan salah satu fenomena yang terjadi ketika mendekati UN. Kecemasan adalah kondisi psikologis dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan yang ditandai pikiran, perasaan, dan aktivitas fisik yang tidak terkendali dan memicu timbulnya rasa cemas. Teori Rawlin menyatakan, ’’ kecemasan merupakan suatu respons terhadap situasi yang penuh tekanan’’. Maramis, 2005 menyebutkan, gejala umum akibat seseorang dihinggapi rasa cemas adalah rasa khawatir, gelisah, takut, dan waswas.
    Dengan memahami faktor-faktor pemicu timbulnya rasa cemas dan takut mendekati UN, dapat diambil langkah-langkah konkret solusi pemecahannya.  
Ada dua strategi yang dilakukan secara kelembagaan di sekolah. Pertama, strategi umum pada level kelembagaan/sekolah  mengingat dampak negatifnya terhadap pencapaian prestasi,  hal yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi rasa cemas sebagai berikut: a) menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dalam suasana yang menyenangkan, dialogis, dan demokratis; b) membangun dan mengembangkan dinamika kelompok  dalam pembelajaran, ada ’’sense of humor’’ atau  ’’ice breack’’ untuk membangun suasana yang komunikatif;  c) membangun budaya kolaborasi dan sinergi dalam pembelajaran dan pembimbingan, menghindari reinforcement yang negatif, d) assessment yang objektif, terbuka, dan ada balikan yang proporsional dan profesional, e) terus dibangun dan dibudayakan berpikir, bersikap, dan berbuat yang positif dalam pencapaian target-target prestasi. Sedangkan strategi khusus adalah kegiatan yang khusus dilakukan sebagai  persiapan UN.
Berdasarkan analisis dan pemetaan terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul setiap kali siswa menghadapi UN, secara garis besar dapat diidentifikasi pada tiga aspek: 1) penguasaan standar kompetensi lulusan per mata pelajaran yang dijabarkan ke dalam indikator-indikator SKL mata pelajaran UN; 2) teknik pengisian, penggunaan alat dan sarana dalam menjawab soal dengan lembar jawab komputer secara benar; dan 3) kesiapan mental psikologis yang menyangkut aspek rasa percaya diri, ketenangan, kenyamanan, dan keyakinan akan kemampuannya dalam mengikuti UN. Dalam bahasa sederhana tiga aspek tersebut adalah aspek penguasaan materi soal UN, teknik menjawab soal dan mengerjakan dengan LJK, dan rasa percaya diri dan ketenangan siswa saat melaksanakan UN. Jika ketiga aspek ini dikuasai secara baik oleh siswa maka secara berangsur rasa cemas dan takut akan berkurang dan berganti menjadi rasa percaya diri dan siap ujian.
    Mengacu pada faktor utama penyebab rasa cemas dan takut tersebut,  strategi khusus yang dilakukan untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi UN dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: 1) program penguatan, 2) program bimbingan; dan 3) program pemantapan. Program penguatan dilakukan melalui kegiatan: sosialisasi UN kepada siswa, training motivasi, ceramah ilmiah mata pelajaran UN,  bedah  SKL mata pelajaran UN. Kegiatan dilakukan untuk memberi informasi secara utuh tentang pelaksanaan UN, membekali dan memastikan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang akan diujikan dalam UN. Program penguatan ini juga diarahkan untuk membangun dan meningkatkan motivasi berprestasi bagi para siswa, sehingga semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan selama ini didukung oleh keinginan yang kuat dari siswa untuk mencapai prestasi yang tinggi.
    Sosialisasi UN kepada siswa dilakukan dengan dua cara, pertama secara individual atau per siswa dipanggil satu per satu melalui wali kelas yang didampingi orang tua siswa. Kedua, secara klasikal dilakukan pada setiap kelas dua belas. Secara klasikal dilakukan kepala sekolah dengan materi pokok sosialisasi  UN sesuai POS.  
Training motivasi dilakukan bekerja sama dengan bimbingan belajar yang standar dan  nara sumber profesional. Training ini untuk membangun dan menumbuhkan secara optimal agar siswa memiliki motivasi belajar dan motivasi berprestasi yang tinggi. Training motivasi dilakukan pada awal semester dua kelas dua belas. Sasarannya semua siswa kelas dua belas. Kegiatan berikutnya, ceramah ilmiah mata pelajaran UN dilakukan agar siswa lebih memahami karakteristik, substansi, dan cara-cara yang lebih efektif serta mudah menjawab soal dengan benar.
    Bedah SKL mata pelajaran UN dilakukan dengan cara menganalisis, mengkaji, dan membahas standar kompetensi lulusan mata pelajaran UN dengan indikator-indikator  soal UN yang diterbitkan BSNP. Berbagai kegiatan penguatan ini dilakukan untuk makin menguatkan kesiapan para siswa dalam menghadapi UN. Kegiatan penguatan juga makin memperjelas apa dan bagaimana yang harus dilakukan para siswa dalam menghadapi UN.
    Program bimbingan dilakukan melalui kegiatan bimbingan belajar di luar jam belajar sebagai pendalaman, dilengkapi dengan kegiatan latihan UN, tryout soal-soal mata pelajaran UN baik mandiri maupun kerja sama, pembahasan prediksi soal dan soal-soal UN tahun-tahun sebelumnya, serta strategi menjawab soal dari tingkat kesukaran soal mudah, sedang dan sukar dengan keterbatasan waktu ujian per mata pelajaran.  Bimbingan dilakukan agar penguasaan siswa dalam mengerjakan soal-soal menjadi lebih efektif, cepat, dan tepat  dalam arti siswa makin terampil dalam menjawab soal-soal. Program bimbingan melalui kegiatan  tryout juga dilakukan untuk membiasakan  siswa dalam menjawab soal-soal yang dilatihkan, sehingga pada saat UN siswa tidak merasa terkejut dan canggung lagi. Setelah kegiatan latihan UN dan tryout dilakukan pembahasan secara komprehensif untuk berdiskusi bersama terkait dengan jenis dan model soal-soal yang tidak dapat dijawab oleh mayoritas siswa. LUN dan tryout bermanfaat untuk  pemetaan bagi guru untuk melihat dan mengukur kompetensi siswa dalam penguasaan kompetensi yang diujikan. Pemetaan ini penting untuk dijadikan dasar pembinaan lebih lanjut menjelang UN.
    Bimbingan belajar di lakukan di luar jam pembelajaran pada siang hari dan  dibuatkan jadwal sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah sebagai pendalaman, latihan UN dilakukan dua kali. Dan tryout dilakukan dapat dilakukan oleh sekolah secara mandiri atau bekerja sama dengan bimbingan belajar yang standar dan berorientasi pada keberhasilan UN. Sedangkan pembahasan prediksi soal atau soal-soal UN tahun sebelumnya dilakukan untuk lebih memahami ragam, jenis, dan tingkat kesulitan soal-soal UN per mata pelajaran.  
    Ketiga, program pemantapan dilakukan untuk membangun rasa percaya diri,  keyakinan, dan kesiapan para siswa dalam menghadapi UN. Kegiatan yang dilakukan adalah  konsultasi individual melalui wali kelas/BK/guru mata pelajaran UN , serta kegiatan zikir dan doa.  Konsultasi dengan BK/wali kelas/guru mata pelajaran bermanfaat untuk mengetahui kesiapan akhir dari para siswa. Apakah masih diperlukan kegiatan penguatan dan bimbingan tambahan atau sudah dianggap cukup dari sisi penguasaan materi UN dan teknis mengerjakan dengan menggunakan lembar jawab komputer.
    Ketika berdasarkan data dan hasil analisis dirasakan siswa telah siap, dilakukan kegiatan zikir dan doa untuk mengajarkan kepada siswa bahwa hasil akhir dari apa yang kita siapkan dan kita kerjakan tetap Allah SWT adalah penentunya keberhasilan kita. Ketiga langkah sebagai strategi mengatasi kecemasan dan rasa takut siswa mengacu pada praktik pada 2011 sangat signifikan hasilnya. Siswa makin percaya diri dan aktivitas persiapan UN-nya makin terarah dan efektif.
Rasa cemas dan takut yang menghinggapi para siswa ternyata dapat diatasi dengan tiga strategi kegiatan yang berkesinambungan dan terencana baik, yaitu program penguatan, bimbingan, dan pemantapan. Ketiga strategi tersebut implementasinya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di sekolah masing-masing. Sekolah bertanggung jawab agar target kelulusan 100% dan nilai tinggi dapat dicapai dengan baik.(*)
By : M. Fikri Haikal(me) / 13    ,    IX-L

Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas

”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. 

Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.

By : Metas Tusiatama A/11   ,   IX-l

Wajib Belajar 12 Tahun Dirintis Mulai 2013

Pemerintah memanfaatkan peningkatan anggaran pendidikan tahun 2013 untuk merintis wajib belajar 12 tahun. Untuk itu pemerintah menggulirkan Program Pendidikan Menengah Universal untuk membuat pendidikan jenjang SMA/SMK/MA menjadi lebih terjangkau.


     Artinya akses lulusan SMP sederajat untuk menikmati bangku SMA/SMK terbuka lebar. Saat ini ada 3,5 juta lulusan SMP sederajat yang tidak dapat melanjutkan ke pendidikan menengah.

   Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Mohammad Nuh, wajib belajar 12 tahun memang belum ada payung hukumnya. Namun, pemerintah yakin kebijakan itu strategis dengan memulai lewat Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang akan dicanangkan pada tahun 2013.

     Ada rencana segera mengamandemen UU No 20/ 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terutama yang berkaitan dengan wajib belajar. Pemerintah akan meningkatkan wajib belajar 9 tahun menjadi 12 tahun. Dengan program PMU diharapkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah sebesar 97 persen dapat dicapai pada tahun 2020 (dibandingkan dengan tahun 2040 tanpa program PMU).

     Adapun dana BOS sebesar Rp 1 juta rupiah per siswa pertahun diharapkan akan membuat biaya sekolah jauh lebih murah, biaya masuk dan biaya bulanan harus dikurangi baik pada sekolah negeri maupu sekolah swasta .

By : M. Ilham Aditya / 15   ,   IX-L

Peran Pendidikan dalam Pembangunan


Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.


Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini. 

Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan


Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. 

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global. 

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Privatisasi dan Swastanisasi Sektor Pendidikan


Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).

Dalam APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.

Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.

Hal senada dituturkan pengamat ekonomi Revrisond Bawsir. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.

Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.

Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.***

By : Lifiannisa Maudy N./09  ,   IX-L

Jumat, 04 Januari 2013

Beberapa petunjuk dan saran dari gue yg mungkin bermanfaat :D

Untuk menjaga perasaan orang kita harus bisa pintar-pintar beradaptasi sifat dengan teman yg sedang kita ajak bersosialisasi/berkomunikasi agar teman yg kita ajak ngobrol tersebut enak,seru dan nyaman berteman dengan kita, dan masalah di pertemanan yg paling sulit pasti adalah menahan emosi kitaa yg begituu tinggi yg mengakibatkan sifat ke egoisan yg sangat jelek, yg mungkin bisa mengakibatkan pertemanan hancuur berpecah belah, untuk ituu kitaa sebaiknya lebih bisaa mengerti sifat teman, dan pintar beradaptasi sifat kita untuk mencocokkan keadaan kita dengan teman, coba aja kalo kita sifat keadaannya enjoy seru"an suka bercanda dan sedangkan kita mempunyai teman yg sifatnya tidak begitu suka bercandaan, dan kitaa harus bisa menyesuaikan diri dengan teman tersebut dan ambil kebaikannya, yaitu biasa kalo orang yg cuek itu kan seriusan muluu hahah, jadi kita ambil positifnya aja kalo disaatnya kita bercanda yah bercanda kalo serius serius bisa dibilang bersifat bijaksana itu lebih baik heheh, dan untuk kita bisa membaca sifat teman kitaa, pertama liat dari cara dia ngomong,lalu liat mimik mukanya disaat menghadapi sesuatu,lalu liat tingkah lakunya disaat dia bersama teman lain bisa juga saat ke kita,lalu liat gerakgerik matanya saat ngomong sama kita, liat dari hobby dan gaya berpenampilan diaa, udah segitu aja yg bisa gue ksih tauu yg lainnya ituu ada cara rahasianya hanya gua doang yg tau hahaha._.b, dan inget hanya orang" tertentu yg dapat seperti itu membaca sifat orang ada yg cepat ada yg lambat, ada yg langsung ketebak ada yg lama ketebaknya, dan untuk mengertii keadaan hatii seseorang itu sebenernya yg lebih sulit dibandingkan membaca sifat orang, kalau gua pikir-pikir lgi nih mending kita untuk mencari teman yg benar kita menggunakan membaca sifat tpi untuk mengerti keadaan hati seseorang dan apa yg harus kita lakukan untuk mencocokkan diri dengan teman kita ituu lebih sulit kalau kita nya sangat berbeda yakan?hahah kalo cara mengerti keadaan hatii seseorang dan apa yg harus kita lakukan untuk mencocokkan diri ke teman kita ituu akan lebih sulit kaloo gua tulis disini,jadii untuk yg ini hanya bisa diberi tau dengan secara vokal dan praktek gk bisa dgn lisan, karna ini butuh terdapatnya statistic kumpulan sifat orang hahah, okehh cuman segini aja yg bisaa gua sharee untuk selebihnya lgi gua minta maaf gk bisa dishare disini karna pasti akan mengambil banyak waktu dan akan sulit di mengerti kalo gua tulis disini, jadi gua minta maaf untuk selebih nya gk bisa dishare disini dan kalo ada kata-kata atau kalimat yang aneh dan kurang dapat dimengerti maklumkan saja gua ngetik ini jam setengah 2 pagii hahah, dan kalo ada yg ingin ditanyakan tinggal komment aja, dan follow twitter guee heheh ada di sudut kanan page home blog gue tinggal lu klik udah deh ada profil twitter guee heheheh :D